Assalamu’alaikum...
Pembaca yang budiman. Banyak sekali situs-situs agama islam
di dunia maya. Berbagai aliran dan mazhab.
Juga manhaj. Hingga apabila kita tidak cermat, maka kita akan bingung,
karena menemukan satu bahasan, yang berlainan pemahamannya. Bahkan berlainan
dalam prakteknya.
Maka penulis di sini, akan berusaha memberikan satu kaidah
penting, agar pembaca bisa memahami arah dari pembahasan agama di situs-situs
di dunia maya ini.
1. MEMAHAMI
MANHAJ.
Manhaj adalah jalan, cara , atau
ala, atau bisa di katakan metode menjalankan syari’at agama. Kebanyyakan kita
tidak memahami manhajnya sendiri.ini di karenakan tidak tahunya kita bahwa di
dunia luar dan sejak lama, telah terjadi perbedaan perbedaan pemahaman tentang
agama. Kita hanya tahu satu pengertian, bahwa islam adalah apa yang sedang kita
jalani dan kita praktekkan, sedangkan islam islam yang lain bagi kita tidak
kita pedulikan. Bahkan bagi sesorang atau kaum tertentu, sangatlah tabu untuk
mempelajari manhaj lain.
Di dunia, menurut pengetahuan
penulis, ada 2 manhaj,yaitu sunni dan syi’ah. Ciri-cirinya adalah, sunni dalam
hal Al Qur’an, adalah seperti alqur’an umumnya di indonesia. Haditsnya di
riwayatkan oleh hampir seluruh sahabat Nabi Salallahu ‘alaihi wa salama,
Radhiallahu ‘anhum ajma’in.
Sedangkan syi’ah, al qur’annya
berbeda dengan apa yang ada di indonesia, penulis sendiri belum pernah
melihatmya, menurut kabar bahwa al qur’an syi’ah sangatlah berlainan dengan
alqur’an umumnya. Bahkan cenderung kontradiksi.
Haditsnyapun sangat berbeda, kaum
syi’ah hanya mengambil riwayat hadits dari keluarga Nabi Salallahu ‘alaihi wa
salam atau yang di sebut Ahlul bait. Dan hadits kaum syi’ah, juga kebanyakan
bertentangan dengan kaum sunni.
Untuk lebih panjang lebarnya, penulis
sarankan pembaca untuk mengunjungi link-link yang tercantum di akhir artikel
ini
2. MEMAHAMI
AQIDAH
Aqidah adalah prinsip dasar,
dalam syari’at. Apabila aqidahnya lain, maka bisa di katakan bahwa orang yang
tidak seaqidah dengan kita, bukan dari golongan kita. Dalam hal inilah orang
bisa di katakan berbuat syirik/kufur, atau perbuatan itu di anggap tidak
berbuat syirik/kufur. Dan kebanyakan dari kita-pun belum banyak yang mengetahui
dan paham betul, kita beraqidah apa??
Aqidah itu banyak, dan penulis
hanya mengetahui beberapa saja. Misalnya, ASWAJA ( ahli sunnah wal jama’ah ),
syi’ah ( ahli pengikut ahlul bait ), jabbariyah, qadariyah, wahdatul wujjud (
kebanyakan sufi ), mu’tazilah, jahmiyah, khawarij dll..
Penulis menisbatkan diri pada
ahli sunnah wa al jama’ah, bermanhajkan salaf, untuk sementara dalam hal fiqh,
penulis masih menggunakan mazhab imam syafi’i.
Pembaca yang budiman...
Penulis akan menjelaskan aqidah,
manhaj dan mazhab penulis sendiri, sebagai acuan pembaca memahami apa yang
penulis katakan sejak awal.
Penulis mengakui, bahwa al qur’an
yang ada sekarang di indonesia, adalah al qur’an yang syah, asli, dan di jaga
oleh Allah ‘Azza wa Jalla sendirl, dari sejak zaman nabi Muhammad salallahu ‘alaihi
wa salam hingga sekarang. Tidak ada perubahan apapun, dan tidak ada campur
tangan manusia sedikitpun dalam ayat maupun surat-siratnya.
Bahwa al hadits yang di gunakan
sebagai dasar hukum kedua, adalah yang di riwayatkan oleh seluruh sahabat
radhiallahu ‘anhum, tidak terkecuali. Terlebih lebih hadits yang di riwayatkan
oleh ahlul bait.
Bahwa abu bakar, umar dan utsman
radhiallahu ‘anhum, adalah khalifah kaum muslimin yang sah.
Bahwa Allah bersemayam di atas ‘arsy,
dan tidak boleh di analogikan bersemayamNYA Allah dengan akal pikiran.
Bahwa makhluk, lain/bukan dengan
khaliq ( Allah ) maka tidak mungkin makhluk bersatu dengan kholiq. ( tidak
sependapat dengan aqidah wahdatul wujud )
Demikianlah beberapa ciri utama,
ASWAJA SALAF, yaitu aswaja yang di praktekan oleh sahabat, anak para sahabat,
dan para cucu sahabat ( sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in ).
Dan imam syafi’i, adalah salah
satu generasi dari tabi’ut tabi’in.
Pembaca yang budiman,
demikianlah.. penjelasan yang sangat amat sederhana, yang pasti banyak
kekurangannya, tentang manhaj, mazhab dan aqidah. Yang menulis rasa, banyak
dari kita yang belum sadar tentang hal ini. Padahal ini merupakan hal yang
sangat penting di ketahui, karena penulis jumpai di masyarakat kita, kerancuan-kerancuan
praktik ibadah yang sangat bertentangan bila di amati dan di cermati.
Contoh, ada orang mengakui
bermazhab imam syafi’i, dan bermanhaj aswaja, namun dalam praktiknya mereka
mengamalkan aqidah sufi ( kebanyakan berakidah wahdatul wujud/ manunggaling
kawula gusti ), mengkultuskan sebagian
habaib atau kyai. Yang tentunya itu cenderung bermanhajkan syi’ah.
Silahkan kunjungi :
No comments:
Post a Comment