Entri Populer

Thursday, January 9, 2014

MENGAJI DI INTERNET



Assalamu’alaikum...

Pembaca yang budiman. Banyak sekali situs-situs agama islam di dunia maya. Berbagai aliran dan mazhab.  Juga manhaj. Hingga apabila kita tidak cermat, maka kita akan bingung, karena menemukan satu bahasan, yang berlainan pemahamannya. Bahkan berlainan dalam prakteknya.
Maka penulis di sini, akan berusaha memberikan satu kaidah penting, agar pembaca bisa memahami arah dari pembahasan agama di situs-situs di dunia maya ini.

1.      MEMAHAMI MANHAJ.
Manhaj adalah jalan, cara , atau ala, atau bisa di katakan metode menjalankan syari’at agama. Kebanyyakan kita tidak memahami manhajnya sendiri.ini di karenakan tidak tahunya kita bahwa di dunia luar dan sejak lama, telah terjadi perbedaan perbedaan pemahaman tentang agama. Kita hanya tahu satu pengertian, bahwa islam adalah apa yang sedang kita jalani dan kita praktekkan, sedangkan islam islam yang lain bagi kita tidak kita pedulikan. Bahkan bagi sesorang atau kaum tertentu, sangatlah tabu untuk mempelajari manhaj lain.


Di dunia, menurut pengetahuan penulis, ada 2 manhaj,yaitu sunni dan syi’ah. Ciri-cirinya adalah, sunni dalam hal Al Qur’an, adalah seperti alqur’an umumnya di indonesia. Haditsnya di riwayatkan oleh hampir seluruh sahabat Nabi Salallahu ‘alaihi wa salama, Radhiallahu ‘anhum ajma’in.
Sedangkan syi’ah, al qur’annya berbeda dengan apa yang ada di indonesia, penulis sendiri belum pernah melihatmya, menurut kabar bahwa al qur’an syi’ah sangatlah berlainan dengan alqur’an umumnya. Bahkan cenderung kontradiksi.
Haditsnyapun sangat berbeda, kaum syi’ah hanya mengambil riwayat hadits dari keluarga Nabi Salallahu ‘alaihi wa salam atau yang di sebut Ahlul bait. Dan hadits kaum syi’ah, juga kebanyakan bertentangan dengan kaum sunni.

Untuk lebih panjang lebarnya, penulis sarankan pembaca untuk mengunjungi link-link yang tercantum di akhir artikel ini

2.      MEMAHAMI AQIDAH
Aqidah adalah prinsip dasar, dalam syari’at. Apabila aqidahnya lain, maka bisa di katakan bahwa orang yang tidak seaqidah dengan kita, bukan dari golongan kita. Dalam hal inilah orang bisa di katakan berbuat syirik/kufur, atau perbuatan itu di anggap tidak berbuat syirik/kufur. Dan kebanyakan dari kita-pun belum banyak yang mengetahui dan paham betul, kita beraqidah apa??
Aqidah itu banyak, dan penulis hanya mengetahui beberapa saja. Misalnya, ASWAJA ( ahli sunnah wal jama’ah ), syi’ah ( ahli pengikut ahlul bait ), jabbariyah, qadariyah, wahdatul wujjud ( kebanyakan sufi ), mu’tazilah, jahmiyah, khawarij dll..

Penulis menisbatkan diri pada ahli sunnah wa al jama’ah, bermanhajkan salaf, untuk sementara dalam hal fiqh, penulis masih menggunakan mazhab imam syafi’i.

Pembaca yang budiman...
Penulis akan menjelaskan aqidah, manhaj dan mazhab penulis sendiri, sebagai acuan pembaca memahami apa yang penulis katakan sejak awal.
Penulis mengakui, bahwa al qur’an yang ada sekarang di indonesia, adalah al qur’an yang syah, asli, dan di jaga oleh Allah ‘Azza wa Jalla sendirl, dari sejak zaman nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wa salam hingga sekarang. Tidak ada perubahan apapun, dan tidak ada campur tangan manusia sedikitpun dalam ayat maupun surat-siratnya.
Bahwa al hadits yang di gunakan sebagai dasar hukum kedua, adalah yang di riwayatkan oleh seluruh sahabat radhiallahu ‘anhum, tidak terkecuali. Terlebih lebih hadits yang di riwayatkan oleh ahlul bait.
Bahwa abu bakar, umar dan utsman radhiallahu ‘anhum, adalah khalifah kaum muslimin yang sah.
Bahwa Allah bersemayam di atas ‘arsy, dan tidak boleh di analogikan bersemayamNYA  Allah dengan akal pikiran.
Bahwa makhluk, lain/bukan dengan khaliq ( Allah ) maka tidak mungkin makhluk bersatu dengan kholiq. ( tidak sependapat dengan aqidah wahdatul wujud )
Demikianlah beberapa ciri utama, ASWAJA SALAF, yaitu aswaja yang di praktekan oleh sahabat, anak para sahabat, dan para cucu sahabat ( sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in ).
Dan imam syafi’i, adalah salah satu generasi dari tabi’ut tabi’in.

Pembaca yang budiman, demikianlah.. penjelasan yang sangat amat sederhana, yang pasti banyak kekurangannya, tentang manhaj, mazhab dan aqidah. Yang menulis rasa, banyak dari kita yang belum sadar tentang hal ini. Padahal ini merupakan hal yang sangat penting di ketahui, karena penulis jumpai di masyarakat kita, kerancuan-kerancuan praktik ibadah yang sangat bertentangan bila di amati dan di cermati.
Contoh, ada orang mengakui bermazhab imam syafi’i, dan bermanhaj aswaja, namun dalam praktiknya mereka mengamalkan aqidah sufi ( kebanyakan berakidah wahdatul wujud/ manunggaling kawula gusti ),  mengkultuskan sebagian habaib atau kyai. Yang tentunya itu cenderung bermanhajkan syi’ah.

Silahkan kunjungi :


No comments:

Post a Comment