gambare anakku |
Itulah inti dari semuanya, yang akan membuat rendah diri
bagi sebagian orang yang mungkin merasa belum menjai apa-apa. Dan menjadi ajang
untuk berbangga diri, buat sebagian lagi yang sudah merasa memiliki dunia. Yang
sudah merasa di atas pucak karir. Dan memang merasa berhak untuk memberitakan
hal itu.
Adalah Tuhan yang di atas sana, yang tanpa kita sadari, yang
telah mengatur kita dengan nasib, yang kita sendiri tidak menyadari prosesnya.
Dan setelah puluhan tahun berlalu, baruah kita tersadar, bahwa sebagian telah
berubah, bahkan terbalik keadaanya. Tuhan yang selama ini kita lupakan, bahkan
tak terpikirkan sama sekali, begitu absolutnya mengubah segalanya,. Sungguh,
seharusnya menjadikan hal ini sebagai pandangan
tentang kelemahan diri kita terhadap nasib dan kuasa Tuhan.
Dulu mungkin sebagian teman kita bukanlah siaa-siapa yang
tidak berguna apa-apa, namun sekarang merekalah pemegang kepentingan pada
sebuah urusan. Dari yang tidak bisa berfungsi menurut kita hingga terbuktikan
oleh waktu, bahwa mereka ternyata bukan seperti yang kita kira sebelumnya.
Dan , dulu, sebagian mereka yang terlihat jumawa dengan
dirinya, sekarang lemah lunglai tak berdaya, karena tidak bisa berdiri pada
kaki sendiri. Dan belum membuktikan apaupun tentang usaha hidup mandiri.
Namun, semua adalh kodrat dan iradat dari Tuhan yang di atas
sana. Dengan segala kuasaNYA yang penuh rahasia, menentukan tiap-tiap detik
jenis dari nasib dan rizki dari makhluknya. Dan sangatlah terbukti bagi
sebagian orang yang benar – benar berusaha dan berharap sepenuhnya kepada
Tuhannya, dengan cara selalu bersabar dan berdoa ataas usahanya.
Akhirnya, marilah kita kembali pada Tuhan dan kehendak
Tuhan. Selalu pasrah dan ikhlas akan takdir yang di berikanNYA kepada kita, dan
selalu bersyukur atas apa yang telah di limpahkan kepada kita. Sebagai
pembuktian, bahwa kita adalah manusia yang mengenal Tuhannya. Sebagai makhluk
yang tunduk dan patuh atas ketentuannNYA.
Oleh : Abu Hana Al Banyumasy
No comments:
Post a Comment