Entri Populer

Friday, September 21, 2012

PENTINGNYA BELAJAR

Seorang kyai kampung, berceramah di depan sebuah majlis tahlil. Dia mengatakan sesuatu yang sangat sering dikatakan pada acara tersebut. Yaitu tentang dalil di bolehkannya acara tahlilan. Seakan memberitahukan kepada yang hadir, bahwa pendapat yang ia katakan adalh benar, dan apa yang di lakukannya adalh pembenaran terhadap acara tersebut.
 
Namun...
 
Dia megatakan, hanya sesuai dengan ilmunya, yang menyebutkan beberapa dalil, dan nash-nash potongan, yang tentunya kurang akurat. Bahkan terkesan ke-tidak tahuan-nya tentang nash yang ddi bawakannya itu. Yaitu berupa potongan-potongan hadits, dan ayat tanpa menyebutka sanadnya, dan juga penyebutan ayat yang tidak lengkap.
 
Padahal saya yakin, di antara para yang hadir, pasti ada yang lebih tahu, dan lebih bisa berhujjah tentang hal itu. Maka terlihatlah, bahwa kyai itu, dalam posisi stagnan tentang keilmuannya. Walaupun ada pertambahan perbendaharaan kata arab, tapi itu masih berkutat dalan satu untaian dalil umum yang di pisah-pisah. Dan dalam penyampaiannyapun masih tetap.
 
Aku memperhatikan, kajian yang sering dia hadiri, hanyalah kajian biasa, yang membahas tentang maslahah yang monoton. Dan masih tetap dalam satu lingkungan yang itu saja. Tanpa ada perubahan dari sumber pembawa kajian yang lebih berkwalitas dan jelas manhajnya.
 
Demikianlah yang aku rasakan, pada kondisi ulama/ustad kampung, yang sangat minim sekali pembelajarannya. Dan mereka seakan lupa, bahwa dunia begitu cepat perubahannya. Orang yang kemarin tidak tahu apa-apa, bisa mengetahui apapun dalam waktu semalam saja.
 
Semoga para ustad/ulama kampung bisa menyadarinya, untuk secepat mungkin kembali membuka mata dan pikirannya untuk belajar dan belajar untuk menambah wawasan keilmuannya, yang nantinya bisa di sampaikan pada masyarakat, yang dalam kondisi saat ini masih percaya pada kata-katanya.
 
Aku menulis ini, dengan rendah hati menyatakan, bukan aku lebih dari para ustad/ulama kampung itu, tapi hanyalah perasaanku saja, yang kurang puas dengan hujjah yang tiap kali di sampaikan yang terkesan asal bawa hadits qur'an, tanpa melengkapinya...

No comments:

Post a Comment